Minggu, 26 Maret 2017

SKENARIO 2
KELAINAN KONGENITAL RONGGA MULUT
drg. Leliana Sandra Deviade Putri, Sp.orth

Anak laki-laki usia 15 tahun datang ke dokter gigi untuk merapikan gigi atas dan bawah yang terlihat saling tumpang tindih. Dari anamnesa kedua orang tuanya diperoleh pada waktu gigi sulung terlihat rapi dan tidak terdapat celah antar gigi, kondisi gigi ayah dan ibu rapi, pasien tidak punya kebiasaan buruk. Pasien mengeluhkan sering berdarah pada gigi depan bia menggosok gigi. Dokter gigi melakukan pencetakan gigi pasien untuk dibuat model studi dan pasien dikirim ke bagian radiologi untuk dilakukan foto panoramik dan sefalometri.
            Dari model studi terlihat gigi dalam masa fase geligi tetap, terdapat 12 dan 22 palatoversi, 13, 23 dan 43 ektostema, bukoversi pada 34, terdapat pergeseran garis median rahang bawah ke kiri, relasi molar molar kanan distoklusi sedangakn yang kiri neutroklusi. Lengkung rahang terlihat sempit dengan volume gigi normal. Berdasarkan data diatas dokter menyimpulkan pasien mengalami Disharmoni Dento Maksilla (DDM).



STEP I
1.      Neutroklusi
Neutroklusi merupakan oklusi normal, yaitu cusp mesiobukal molar 1 rahang atas berkontak pada bukal groove molar 1 rahang bawah.
2.      Ektostema
Ektostema yaitu gigi geligi yang tumbuh atau bergeser ke luar lengkung rahang.
3.      Distoklusi
Distoklusi yaitu kontak gigi molar cenderung pada cusp distal atau bergeser ke arah distal.
4.      Kongenital
Kongenital adalah bawaan lahir; kelainan kongenital yaitu kelainan pada waktu lahir atau muncul beberapa hari atau minggu setelah kelahiran.
5.      Palatoversi
Palatoversi yaitu gigi yang tumbuh ke arah palatal.
6.      Disharmoni Dento Maksilla (DDM)
DDM yaitu ketidaksesuaian ukurang lengkung rahang dan volume gigi.
7.      Bukoversi
Bukoversi yaitu gigi yang tumbuh ke arah bukal.
8.      Sefalometri
Sefalometri yaitu teknik dalam radiologi yang menampilkan proyeksi seluruh kepala.

STEP II
1.      Mengapa bagian anterior sering perdarahan saat menyikat gigi?
2.      Apakah DDM termasuk kelainan kongenital? Bagaimana mekanismenya?
3.      Mengapa rahang menjadi lebih kecil dari ukuran normal?
Apa saja macam-macam kelainan kongenital yang terjadi pada rongga mulut? Apa saja penyebabnya?

Nakhita Adiantum . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates